Makassar - Anggota KPPU RI, Hilman Pujana bersama dengan pihak Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar, Balai Karantina Pertanian Makassar, BPS Sulawesi Selatan, Kodam XIV Hasanuddin, Satgas Pangan Polda Sulsel dan Dewan Pakar KPPU melakukan inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan dan harga bapokting di Pasar Terong Makassar.
Sidak ini dilakukan menyusul adanya isu kenaikan harga beberapa bahan pokok terutama bawang putih. Dalam sidak ini, selain mengecek harga dan ketersediaan bapokting juga berdialog dengan beberapa pedagang.
Berdasarkan hasil pemantauan harga komoditas seperti telur, daging sapi dan daging ayam relatif stabil. Ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga seperti beras. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah minyak goreng curah kemasan merek MinyaKita yang semula Rp 12.500/liter saat ini mencapai Rp 16.000/liter.
Selain itu, komoditas yang biasanya mengalami fluktuasi harga seperti cabai dan bawang merah, kondisinya di Sulawesi Selatan dinilai cukup stabil baik dari segi harga maupun ketersediaan pasokan, sebab pasokan datang dari daerah Enrekang dan Bantaeng. Sementara yang mengalami kenaikan yakni bawang putih yaitu Rp 40.000 - Rp 50.000/kg ditingkat pengecer dan kenaikan harga tersebut telah terjadi dalam kurun waktu dua hari terakhir.
Anggota KPPU RI, Hilman Pujana mengungkapkan tujuan melakukan pengecekan adalah untuk melihat pasar apakah bekerja sesuai supply – demand atau tidak. "Jadi ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, mungkin karena adanya isu soal kenaikan harga termasuk komoditas bawang putih. Tadi kita cek harga pada pedagang Rp 660.000/karung 20kg jadi jika dibagi per kilo sekitar Rp 33.000", ujarnya.
Hilman menjabarkan jika harga bawang putih pada tingkat pengecer sekitar Rp 40.000/kg dalam kondisi sudah bersih.
“ Minggu depan, Kami sudah mengundang Kementerian Perdagangan, Pertanian dan pihak-pihak terkait lainnya, akan kami kumpulkan bersama stakeholder untuk melihat bawang putih ini secara nasional” tambah Hilman.
Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Khadijah menyampiakan bahwa berdasarkan data dari Balai Karantina Pertanian Makassar, untuk Sulawesi Selatan sudah masuk impor bawang putih dari China. Dengan demikian, ketersediaan bawang putih saat ini masih terjaga. Begitu pula dengan harga yang ada masih bisa dikatakan stabil.
Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan sekaligus Plh.Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, Since Erna Lemba menegaskan jika dilihat dari harga yang ada dan ketersediaan cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Belanja sesuai kebutuhan kita, jadi kita menghimbau kepada masyarakat tidak perlu takut sebab kami melihat dari jumlah stock ketersediaan itu cukup kemudian harga cukup stabil” tuturnya. Kami mengatakan bahwa pada prinsipnya pemerintah akan terus mengawasi dan mengendalikan harga sehingga daya beli masyarakat bisa tetap baik untuk dapat mengakses pangan-pangan kita yang stretegis”, ujarnya.
Disisi lain, Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Mohamad Abdul Majid Ikram menilai perayaan idul fitri dan nataru beberapa waktu lalu berdampak pada harga-harga di pasaran.
Editor : Jufri Tonapa
Artikel Terkait