TANA TORAJA, iNews.id - Hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros menyatakan 17 Kerbau di Tana Toraja, Sulawesi Selatan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal ini diungkap Kepala Dinas Pertanian Tana Toraja, Adelheid Sosang, ia mengatakan bahwa 17 kerbau yang telah diambil sampel darah dan swabnya oleh BBVet Maros dinyatakan positif PMK.
"Dari 17 ekor, 7 yang di ambil sampelnya mewakili 17 kerbau dan memiliki tanda-tanda klinis yang sama dan sudah diperiksa kemarin hasilnya positif, setelah melalui uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Maros," kata Adelheid Sosang kepada iNews Toraja, Sabtu malam (9/7/2022).
Terkait hal tersebut Pemerintah Kabupaten Tana Toraja mengeluarkan surat edaran nomor 354/VII/2022/Setda.
Tentang pelarangan masuk keluar ternak berkuku belah dan pengendalian ternak dalam daerah baik kerbau, kambing, sapi, dan babi antar kabupaten.
Pemerintah Tana Toraja melalui Dinas Pertanian juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau kesehatan hewan ternaknya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memindahkan hewan ternaknya, melakukan penyemprotan desinfektan di kandang dan ternak, dan memberikan vitamin, untuk mengantisipasi penularan wabah PMK," ungkap Adelheid Sosang.
Selain memantau kesehatan hewan, warga dan para peternak juga diharapkan segera menghubungi petugas jika menemukan adanya gejala pada hewan ternak disekitar tempat tinggalnya.
"Jika ada tanda-tanda klinis seperti lesuh, nafsu makan hilang, lepuh atau luka pada lidah, mulut dan hidung, serta keluar air liur berlebihan bahkan berbusa, pincang dan luka pada kuku agar segera menghubungi petugas atau dokter hewan di peternakan yang ada di Tana Toraja," tutup Adelheid.
Editor : Jufri Tonapa
Artikel Terkait