SANGTORAYAN, iNews.id - Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja mewujudkan perluasan pengembangan ekonomi dan pendidikan, yang dimulai di wilayah Seko Padang, Kabupaten Luwu Utara.
Saat ini Gereja Toraja membeli 28 hektare tanah di wilayah tersebut, 24 hektare berlokasi di kampung Parahaleang dan 4 hektare di kampung Kalamio.
Hal ini menjadi bentuk nyata, bahwa pelayanan tidak terfokus hanya pada soal kerohanian saja, namun melihat jemaat dalam kebutuhan yang holistik.
Diketahui Ketua Umum BPS Gereja Toraja bersama Tim Pengadaan Tanah untuk pengembangan ekonomi dan pendidikan jemaat di Seko, langsung ke lokasi untuk serah terima dengan warga Seko pemilik lahan.
Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt. DR. Alfred Anggui, kemudian menyebut semua upaya ini merupakan bagian dari upaya Gereja Toraja.
"Ini sebagai upaya dan pelayanan untuk terus memperhatikan kehidupan warga jemaat di Tana Seko, khususnya dari segi ekonomi dan pendidikan," sebutnya.
Ketua 4 BPS Gereja Toraja sekaligus Ketua Tim, Theo Kristian Seleng, mengatakan 28 hektare tersebut diharapkan menjadi berkat.
"Kita doakan bersama semoga tanah ini menjadi tanah yang bermanfaat dengan baik. Kita tidak hanya memelihara spritual, tetapi nilai spritual bisa tumbuh kalo ekonominya baik," ucapnya.
Kepala Desa Marante, Hesir, sungguh bangga dan merasa ikut memiliki tanah tersebut.
"Puji Tuhan ada program yang luar biasa ini, saya sebagai warga Seko dan anggota jemaat Gereja Toraja, merasa ikut memiliki tanah tersebut, kami akan menjaganya dengan baik," ucapnya.
Ketua Yayasan Perguruan Kristen Toraja (YPKT) sekaligus Ketum SMGT Gereja Toraja, Pdt. Syukur Matasak, M.Th menyampaikan sukacita dan haru atas langkah awal yang baik di tanah Seko untuk masa depan anak Seko.
"Tanah ini diperuntukkan juga untuk pendidikan. Saat ini kondisi tanahnya masih berupa perbukitan luas, tetapi akan mengajak kita berpikir apa yang bisa dibuat terkait dengan pengadaan tersebut. Kita akan gunakan sebagai sentra pendidikan," ungkapnya.
Dalam rombongan tim tersebut, hadir juga Wakil Ketua Tim dan Wakil Ketua Yayasan Kesehatan Gereja Toraja, RS.Elim Rantepao, Habel Pongsibidang, Biro Hukum dan Notaris, Alex Sambengan dan Badan Verifikasi BPS Gereja Toraja, Elianus Samben, didampingi Ketua Klasis Seko Padang, Pdt. Yoseph Septianus
Editor : Jufri Tonapa
Artikel Terkait