Meningkatnya Kasus DBD di Toraja Utara, Diaspora dan Msyarakat Gelar Aksi Fogging

TORAJA UTARA, iNews.id - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kini kian meningkat. Sehingga Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), Crisis Center Gereja  Toraja (CCGT), Yayasan Kita Peduli, dan Pemda Toraja Utara bersatu dalam melaksanakan giat Fogging dibeberapa titik vital adanya korban demam berdarah, Sabtu kemarin (18/6/2022). 

Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Viktor Palimbong menyampaikan bahwa Pemerintah berterimakasih atas segala kerjasama, kepedulian PMTI, CCGT, Yayasan Kita Peduli, atas wujud nyata untuk bergerak bersama.

"Tentu kami pemerintah juga sudah beberapa kali turun fooging, sekali lagi atas nama pemerintah Toraja Utara terimakasih atas kerjasamanya," kata Dedi Palimbong sapaan akrabnya. 

Perwakilan Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Brikken L. Bonting menyampaikan bahwa PMTI begitu peduli terhadap masalah sosial kemasyarakatan yang terjadi baik di tanah rantau apa lagi jika terjadi di Toraja. 

"kami menerima perintah dari Ketum PMTI Bapak Mayjend TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa untuk segera bergerak secara aktif dan tanggap terhadap setiap peristiwa yang terjadi di Toraja, termasuk di Toraja Utara yang saat ini kasus demam berdarah meningkat," ungkap Brikken L. Bonting, Kepala kantor perwakilan Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia. 

Baca Juga

Waspada 148 Kasus DBD di Tana Toraja, Warga Diimbau Terapkan 3M

Sejumlah alat Fogging dari Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), Crisis Center Gereja Toraja (CCGT), Yayasan Kita Peduli, Sabtu (18/6/2022). Foto: Istimewa

Turut hadir dalam kegiatan fogging Camat Rantepao, Lurah Rantepasele, Kepala Puskesmas Rantepao, dan Dinas Kesehatan Toraja Utara.

Titik fogging dipusatkan di Kelurahan Rantepasele, dan Kelurahan Malango. Sementara rencana aksi bersama ini akan dilakukan hingga seminggu kedepan.

Diketahui di Kecamatan Rantepao hingga16 Juni 2022 kemarin, satu anak SD di Kelurahan Rante Pasele, meninggal dunia karena DBD. Sedangkan total jumlah kasus DBD sejak Januari-pertengahan Juni 2022 di wilayah kerja Puskesmas Rantepao mencapai 56 kasus.

Editor : Jufri Tonapa