get app
inews
Aa Read Next : Jumat Berkah, Polres Solok Rutin Bagikan Ratusan Paket Sembako di Masjid-masjid

Makna Obor dan Telur Paskah!

Minggu, 09 April 2023 | 07:52 WIB
header img
Pawai Obar Paskah oleh Jemaat Kondoran, Klasis Sangalla, Minggu (9/4/2023). Foto: Istimewa

Perayaan menyambut Paskah 2023 mulai terlihat di beberapa lokasi di Toraja. Sukacita akan Hari Kebangkitan Yesus Kristus tersebut, menjadi perayaan yang ditunggu setiap tahunnya oleh umat Kristen maupun Katolik.

Salah satunya dengan persiapan Arak-arakan membawa obor sebelum matahari terbit.

Tak ketinggalan lomba mencari dan mewarnai telur Paskah juga sudah dinantikan oleh anak-anak.

Namun, tahukah anda apa makna dari tradisi obor dan telur Paskah? Hal ini kemudian dijawab oleh Seketaris Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt. Dr. Christian Tanduk, M.Th.

Obor Paskah

Dalam Alkitab, diceritakan awal mulanya saat hari ketiga kematian Yesus. Waktu itu, beberapa perempuan dan murid-murid pergi ke kubur untuk melihat mayat Yesus.

Perjalanan mereka bukanlah untuk menyambut Yesus yang telah bangkit, sebelum matahari terbit. Buktinya mereka membawa rempah-rempah untuk dibalurkan pada tubuh Yesus yang sudah mati.

"Pada saat itu, murid-muridNya menganggap bahwa Yesus benar-benar mati. Sehingga Maria dan beberapa yang lainnya membawa rempah-rempah ke kuburan Yesus, agar tidak membusuk," ucap Pdt.Dr. Christian.

Diketahui, dahulunya memang orang Yahudi memahami tradisi bahwa selama tiga hari kematian, mayat harus diberikan rempah-rempah agar tetap utuh dan tidak berbau ataupun hancur. Ini pemahaman murid Yesus pada saat itu. Lalu, bagaimana dari pemahaman pada jaman sekarang soal makna obor Paskah? Bagi kita, Paskah adalah pengharapan baru yang sangat besar. Obor paskah adalah rekonstruksi perjalanan para murid dengan penerangan suluh atau obor dan pergi ke kubur Yesus pada waktu subuh. Jadi melalui pawai obor, dalam sukacita bersama bahwa Kristus kita telah bangkit, sehingga kita pergi untuk menjalankan dan membawa berita keselamatan dan kehidupan baru," tambahnya.

Telur Paskah

Sekum Pendeta Christian kemudian mengungkapkan kisah yang pernah dialaminya saat masih kecil di sekolah minggu.

"Dulunya memang ada telur Paskah, tetapi telur ayam mentah, tidak seperti sekarang ini yang sudah direbus. Kami akan memainkan permainan telur yang diadu, digelindingkan menggunakan pelepah pisang. Indanna tesse tallona, ko di talo mo to. Yatu patalona langsung dapat Sokko' (Siapa yang telur (ayam)-nya pecah dia kalah. Yang telurnya utuh akan mendapat nasi ketan. Namun pada akhirnya, semua dapat ketan dan telur rebus." jelasnya.

Lalu, bagaimana sesungguhnya pemaknaan dari telur Paskah?

"Telur sebagai simbol kehidupan, simbol keabadian bahwa dia tidak akan pernah berakhir. Selama masih ada telur, maka kehidupan akan terus ada. Kehidupan seperti apa? Kehidupan yang dibaharui oleh kebangkitan Kristus," kata Pendeta Christian.

Pada tahun 2023 ini, kemudian BPS Gereja Toraja menyampaikan pesan Paskah bagi semua masyarakat dan anggota jemaat bahwa kebangkitan Kristus adalah momen pembaruan dan perbaikan relasi dan karena itu kita diajak untuk membarui relasi kita untuk terus menerus intim dengan Tuhan.

"Pada saat bersamaan harus berelasi dengan sesama manusia dalam relasi kasih. Selanjutnya ditegaskan bahwa paskah adalah pemulihan. Oleh karena itu kita juga dipanggil untuk membawa berita keselamatan dan terus berkarya untuk pemulihan. Ketika ada pembaruan relasi, maka pemulihan terjadi. Masa kini bahagia, masa depan indah, dalam nama Yesus Kristus," tutupnya.

Editor : Jufri Tonapa

Follow Berita iNews Toraja di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut