TORAJA UTARA, iNews.id - Ditengah meningkatnya wabah DBD yang telah mencapai 140 kasus, Dinas Kesehatan Toraja Utara berupaya memfungsikan Unit Transfusi Darah (UTD) di RSUD Pongtiku.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Toraja Utara Elisabeth, Ia mengatakan bahwa untuk saat ini UTD belum berfungsi.
"Yang ada baru gedungnya pak, jadi sementara belum berfungsi," kata Elisabeth.
Saat ini pihaknya sementara melakukan upaya untuk operasional UTD yang telah ada sejak februari 2021 itu.
"Kelengkapan alat-alat dan pelatihan SDM nya untuk menunjang operasional UTD sudah tahap proses di Kementrian Kesehatan tahun ini, dan semoga bisa terealisasi tahun depan," jelas Elisabeth kepada iNews Toraja, Rabu (22/6/2022).
Untuk memfasilitasi warga yang akan melakukan donor darah. Dinas Kesehatan Toraja Utara bekerjasama dengan RSUD Lakipadada.
"Sekarang masih bekerjasama dengan pihak rumah sakit lakipadada, jadi kalau ada yang mau donor darah kita arahkan kesana," tambah Elisabeth.
Untuk diketahui pada orang dengan DBD, kadar trombosit sangat rendah dan pendarahan sangat mudah terjadi. Ini sebabnya orang dengan demam berdarah biasanya akan diminta untuk istirahat total.
Sementara sebelum dilakukan transfusi darah, harus melalui pemeriksaan hasil laboratorium, ini ditunjukan dengan meningkatnya kadar hematokrit (konsentrasi hemoglobin, kadar ini meningkat karena jumlah plasma berkurang).
Dimana orang akan terlihat seakan kekurangan cairan, tetapi sebenarnya cairan itu masih ada di dalam tubuhnya.
Oleh karena itu, dokter biasanya sangat berhati-hati akan memberikan transfusi pada orang dengan DBD dan tidak semua orang dengan DBD langsung ditransfusi.
Fungsi transfusi pada kasus ini adalah membantu tubuh agar tidak kehabisan cadangan trombosit untuk menghentikan pendarahan yang terjadi.
Biasanya transfusi akan dihentikan saat pendarahan sudah berhenti. Setelah ini terjadi, pasien tetap harus istirahat terlebih dahulu dan menghindari aktivitas berat.
Editor : Jufri Tonapa
Artikel Terkait