MAKASSAR, iNews.id - Puluhan massa aksi, yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli rakyat, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor mapolda sulawesi selatan.
Mereka menuntut, agar kasus penganiayaan yang mengakibatkan ibu rumah tangga meninggal dunia, ditangani secara serius dan transparan, mengingat terduga pelaku masih bebas berkeliaran.
Dengan membawa spanduk, puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan pintu masuk mapolda sulawesi selatan.
Massa aksi meminta agar kasus penganiayaan terhadap ibu rumah tangga hingga meninggal segera di selesaikan dan mendesak wasidik serta krimum polda sulawesi selatan, untuk mengambil alih kasus ini lantaran para mahasiswa ini menilai polres sinjai lambat dalam penanganan kasus tersebut.
Kasus tersebut berawal, saat seorang ibu rumah tangga berinisial, a-t, di ajak temannya yang tak lain tetangga rumahnya di kabupaten sinjai untuk berangkat ke makassar.
Namun sepanjang perjalanan, korban mengaku di aniaya hingga kritis sebelum di kembalikan ke kampung halamannya.
Korban sempat di rawat intensif di salah satu rumah sakit di kota makassar, selama beberapa hari sebelum di nyatakan meninggal dunia.
“klien kami sempat di ajak temannya, dengan alas an untuk menjenguk keluarganya yang sakit di kota makassar. Namun di tengah perjalanan, korban mengaku di keroyok beberapa orang hingga mengalami luka serius," ungkap Andi Jumliadi selaku kuasa hukum keluarga korban.
Pihak keluarga pun, telah melaporkan kasus ini ke polres sinjai beberapa bulan lalu, namun tak ada perkembangan dan seolah-olah kasus tersebut tidak di tangani lebih lanjut.
Editor : Jufri Tonapa