Pasca Viral Aksi Bullying, Ratusan Siswa SMKN 2 Toraja Utara Tandatangani Ikrar Pelajar Andalan

TORAJA UTARA, iNews.id - Pasca viral aksi bullying fisik atau perundungan, terhadap siswa di sekolah. Pihak SMKN 2 Toraja Utara dan ratusan pelajar melakukan penandatanganan ikrar pelajar andalan, Kamis (3/11/2022) kemarin. 

Pihak sekolah melakukan langkah penandatanganan ikrar pelajar andalan, untuk mengantisipasi terjadinya kembali aksi bullying fisik dalam lingkungan sekolah. 

Ratusan siswa satu persatu mengucapkan dan menandatangani spanduk ikrar pelajar andalan yang berisi menolak segala bentuk kekerasan atau bullying, menolak radikalisme, dan tawuran, serta menolak penyalahgunaan narkoba. 

Penandatanganan ikrar pelajar andalan tersebut, disaksikan oleh para guru, dan tata usaha, di SMKN 2 Toraja Utara, serta pihak kepolisian dari Subsektor Kesu. 

"Ini adalah langkah dan bentuk komitmen kami selaku pihak sekolah, guru, dan siswa untuk menolak aksi bullyng dan perundungan di sekolah, serta mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi," kata Yusuf Kalu, Kepala Sekolah SMKN 2 Toraja Utara. 

Usai melakukan penandatanganan ikrar, para siswa mendapat pelatihan, dan materi dari pihak Kepolisian Subsektor Kesu dan sekolah, guna aksi bullyng fisik atau perundungan tidak terjadi lagi terhadap siswa, dan di dalam sekolah. 

"Sosialisasi Stop Bullying ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang  Perlindungan Anak, diberikan kepada siswa-siswi di SMKN 2 Toraja Utara, guna untuk memberikan pemahaman tentang pengertian bullying dan dasar-dasar mengapa bullying tersebut dilarang serta memahami akibat atau dampak  dari perbuatan tersebut terhadap korban bullying.

Karena Perbuatan bullying sendiri dapat merugikan orang lain bahkan dapat menyebabkan kehilangan masa depan seorang anak yang menjadi korban perbuatan tersebut,” ungkap Aipda. Irwanto Gusri, Kapolsubsektor Kesu'. 

Sebelumnya diketahui aksi bullyIng terhadap siswa di SMKN 2 Toraja Utara viral di media sosial, video berdurasi 22 detik itu memperlihatkan siswa yang berseragam sekolah menengah kejuruan menjadi korban bullying, dan pengeroyokan, yang dilakukan secara massal.

Editor : Jufri Tonapa