TANA TORAJA, iNews.id - Crisis Center Gereja Toraja (CCGT) melakukan trauma healing di tenda pengungsian bencana tanah longsor yang terjadi beberapa lalu di Palangka, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Senin (22/4/2024) kemarin.
Bersama tim Sekolah Minggu Gereja Toraja (SMGT), puluhan anak-anak pengungsi kemudian diajak bernyanyi dan bermain bersama.
Hal ini tentu sangat penting untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak pasca menghadapi bencana. Tim konseling Gereja Toraja juga mendampingi keluarga korban terdampak longsor.
"Selain itu kami dari CCGT memberikan santunan kepada 16 ahli waris korban yang meninggal dunia. Dukungan tabungan pendidikan juga diberikan kepada Dania korban selamat dan beberapa anak usia sekolah lainnya," kata, Pdt. Yusuf Paliling, Ketua CCGT.
Sementara keluarga korban meninggal di Pangra'tak diberikan santunan duka. Sebelumnya, CCGT telah menyalurkan bantuan pengadaan peti jenazah kepada korban yang meninggal dunia sejumlah 16 peti jenazah.
CCGT hadir berikan trauma healing kepada para anak-anak korban longsor di Tenda Pengungsian yang ada di Palangka, Tana Toraja, Senin (22/4/2024). Foto: Krisnawati Ranteallo/iNews.id
Untuk titik longsor lainnya yang menyebabkan puluhan rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya harus dipindahkan, seperti di Bokin, Palesan, Nonongan, Dulang, Madandan, Rantela'bi, Wala, Balalo', Barualu, Marinding dan Surruk, CCGT hadir membantu keluarga terdampak dengan pengadaan bahan bangunan seperti papan, balok,atap, semen dan uang tunai sesuai kondisi di lapangan dan atas pembicaraan dengan keluarga, majelis gereja dan pemerintah setempat.
Atas nama Gereja Toraja menyampaikan terimakasih kepada para donatur (perorangan, lembaga, jemaat, klasis OIG maupun komunitas lainnya) yang telah mempercayakan CCGT untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana longsor.
"Kami berkomitmen bahwa persembahan bapak ibu, yang kami salurkan kepada sasaran yang tepat," ungkap Pdt. Yusuf Paliling, Ketua CCGT.
Editor : Jufri Tonapa