Monsoon Australia Pengaruhi Suhu di Toraja, Malam Lebih Dingin hingga 19° Celcius

SANGTORAYAN, iNews.id - Mengapa Akhir-akhir ini Malam Terasa Lebih Dingin di Toraja ?, dan hujan pada malam harinya. Ternyata Monsoon Australia Pengaruhi Suhu di Toraja, dimana pada malam hari suhu terasa lebih dingin.
Berdasarkan analisis musim BMKG, wilayah Toraja akan memasuki musim kemarau di bulan Juli minggu ke tiga. Dimana untuk saat ini toraja masih memasuki pancaroba akhir.
Penyebab udara dingin sendiri diakibatkan beberapa faktor yaitu angin yang berhembus dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
"Australia saat ini sedang memasuki musim dingin, ditambah dengan luasnya gurun di wilayah australia menyebabkan udara yang terbawa dominan kering dan dingin," kata M. Alfaridzi, Staf Forecaster Stasiun Meteorologi Toraja kepada iNews Toraja, Rabu (22/6/2022).
Kemudian tidak adanya pembentukan awan, menyebabkan panas yang diperoleh pada siang hari dapat langsung dilepaskan oleh bumi.
"Tidak adanya panas yang terperangkap membuat udara lebih dingin." jelas Alfaridzi
Diketahui dari tanggal 1 juni Jumlah curah hujan yang tercatat rata-rata 43 mm, sedangkan suhu udara minimum rata rata 19° Celcius.
Dok. BMKG Stasiun Meteorologi Toraja
Lebih lanjut Alfaridzi menjelaskan mengapa sering terjadi hujan pada malam hari?, hal ini disebabkan karena adanya proses adveksi, atau proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain.
"Berdasarkan pantauan citra satelit BMKG, terlihat berapa hari ini pertumbuhan awan malam hari di jam 00.00 WITA hingga 03.00 WITA terjadi di wilayah Palopo (teluk bone) kemudian menyebar hingga Toraja," jelas Alfaridzi
Selain itu masih adanya kondisi La Nina moderat sehingga mengakibatkan masih adanya hujan.
Editor : Jufri Tonapa