TANA TORAJA, iNews.id - Ironis, ibu hamil bernama Hernita Salembok, warga Lembang Bau Selatan, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terpaksa harus ditandu sejauh 5 kilometer untuk melahirkan. Hal ini akibat jalan yang menjadi akses utama warga tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Ibu Hernita merasakan sakit sebab hendak melahirkan, karena tidak bisa lagi untuk menaiki kendaraan roda dua.
Ia terpaksa ditandu dari Dusun Marue, Lembang Bau Selatan, menyeberangi sungai menuju ke pustu (puskesmas pembantu) yang ada di Lembang Bau. Hernita ditandu oleh warga dengan menggunakan sarung dan bambu.
Peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya sudah ada beberapa warga sakit terpaksa ditandu akibat tidak adanya akses untuk dilalui oleh kendaraan roda empat.
Akibat pembangunan infrastruktur jalan yang tidak memadahi di daerah tersebut, tidak adanya pembangunan jembatan permanen yang menyulitkan warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Sehingga Ibu Hernita harus ditandu dan menyeberangi Sungai Sadan berarus deras, yang sangat membahayakan bagi keselamatan warga dan ibu bersama bayi yang di kandungnya.
"Rumahnya disebrang sungai jadi harus ditandu sekitar 5 kilometer dan menyebrang jembatan gantung ke pustu yang ada di Lembang Bau untuk dijemput mobil ambulance yang sudah menunggu, belum sempat dibawah ke puskesmas dia sudah melahirkan dibantu bidan di pustu," kata Karman Loda, kepada iNews.id, Selasa (13/6/2023).
Pemerintah dan warga setempat berharap adanya pembangunan infrastruktur yang maksimal di lembang bau dan lembang bau selatan, agar pemerintah dapat menjangkau masayarakat baik dari segi pelayanan kesehatan maupun tingkat ekonomi masyarakatnya.
"Bersyukur bayi dan ibunya selamat. Kami berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk memperhatikan dan membangun jembatan permanen di daerah kami," singkat Karman.
Diketahui Lembang Bau dan Lembang Bau Selatan, adalah dua Lembang atau Desa yang masih sulit terjangkau oleh pemerintah dikarenakan dari segi akses jalan dan jembatan yang belum maksimal, sehingga membuat pelayanan di masyarakat kurang terjangkau.
Editor : Jufri Tonapa