SANGTORAYAN, iNews.id – Polri adalah kecintaan dan nafas hingga akhir, inilah yang tersirat dari sosok purnawirawan bhayangkara putra toraja yang telah berusia 83 tahun, saat menjalani perawatan di rumah sakit Sinar Kasih, Makale, Tana Toraja, Sabtu (11/6/2022).
Aiptu. (Purn) Samuel Riman adalah sosok bintara tinggi Polri, yang lahir pada tahun 1939. Dan meniti karir di institusi dengan motto Rastra Sewakotama pada tahun 1966 hingga 1992.
Ia menikah dengan Yohana Tangkela’bi dan memiliki empat orang anak, yakni Rita Riman, Erni Yetti Riman, Cony Riman dan David Riman.
Bagi keluarga sosok Aiptu. (Purn) Samuel Riman adalah tempat dimana mereka bisa belajar tentang arti ketegasan dan kejujuran, pengalaman hidup Bhayangkara Polri ini menjadi motivasi untuk mendidik keluarga dan keempat orang anaknya hingga saat ini.
“Ayah saya adalah sosok yang sangat tegas, jujur dan sosial tinggi, dalam mengasuh kami anaknya, kalau Kebenaran apapun itu dia lawan, walaupun pimpinannya, jujur saya saksikan sendiri itu,” kata Erni, anak kedua dari Samuel.
Ada cerita tersendiri yang menjadi motivasi dan hikmah dari sang ayah Samuel Riman bagi Erni. Suatu ketika Samuel Riman sedang beristirahat, seorang warga membawa makanan, buah, serta uang tunai di rumah dinas beliau.
Saat itu Erni dengan senang dan tanpa bertanya, membawa masuk makanan dan buah-buahan tersebut kedalam rumah, Samuel Riman yang waktu itu menjabat sebagai Kapolsek pun terbangun mendengar anak-anaknya yang sedang makan bersama. Tiba-tiba terdengar suara tegas sang ayah menyuruh mengembalikan semua yang dibawah oleh warga itu.
“Waktu itu ada yang bawakan berupa makanan, buah, dan uang. kebetulan bapak saya istirahat, kami anaknya sudah bawa masuk ke rumah dan makan, tiba-tiba bapak bangun dan sampaikan kembalikan itu semua, dan saya tanya kenapa di kembalikan?. Bapak bilang mereka mau bujuk saya untuk di keluarkan keluarganya dari tahanan, tapi bapak saya tidak mau,” cerita Erni Yetti Riman Istri Wakil Bupati Tana Toraja dr. Zadrak Tombeg kepada iNews Toraja
Selama bertugas di Kabupaten Bantaeng, Samuel Riman dikenal tegas dan jujur di masyarakat, pernah menjabat sebagai Kepala keuangan, Kapolsek, Kepala disatuan Intelejen, hingga Kasat Lantas Polres Bantaeng, dan pensiun pada tahun 1992.
“Karna ketegasan dan kejujurannya, saya ambil hikmahnya, semua itu turun ke kami anaknya. Tuhan kasi rejeki, dan menikmati hasilnya setelah beliau pensiun, terakhir menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Bantaeng,” ungkap Erni yang juga sebagai Bunda Literasi Tana Toraja.
Saat ini Samuel Riman menjalani perawatan di Sinar Kasih, Rumah Sakit milik sang anak yang didiknya dengan tegas dan jujur. Meski terbaring lemah, Ia masih saja meminta untuk dipakaikan kaos coklat, baju khas Bhayangkara dengan lambang Tribrata disisi kiri atas.
“Ayah saya suka sekali memakai kaos polisi, hampir tiap hari minta untuk dipakaikan baju itu,” tutur Erni.
Jumat kemarin (10/6/2022), Kapolres Tana Toraja AKBP. Juara Silalahi, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Yariana Somalinggi, didampingi oleh AKP. S. Ahmad, dan Pengurus KBPP Polri, membesuk Aiptu (Purn) Samuel Riman.
Aiptu. (Purn) Samuel Riman, saat menjalani perawatan di RS Sinar Kasih. (Dok. Istimewa)
Senyum bahagia sang bhayangkara itu pun tersirat, saat menerima bingkisan Baju Kaos Coklat Polri yang selalu di minta, baju yang menjadikan dirinya sebagai Ayah yang baik dalam rumah tangga dan keluarga.
“Beliau sudah berumur 83 tahun, namun masih terlihat semangatnya saat saya (Kapolres) bersama dengan rombongan datang mengunjungi. Saya salut sekali, saat beliau menerima baju kaos Polisi yang warna coklat, terlihat beliau bersemangat, serasa sakitnya beliau itu hilang seketika” jelas AKBP. Juara Silalahi, Kapolres Tana Toraja.
AKBP. Juara Silalahi memberikan Bingkisan Baju Kaos Polisi kepada Aiptu. (Purn) Samuel Riman, Jumat kemarin (10/6/2022). (Dok. Istimewa)
Kecintaan Samuel Riman kepada Institusi Polri menjadi teladan bagi insan bhayangkara diseluruh Indonesia hingga dipelosok negeri, yang tetap menanamkan dan mengamalkan jiwa Polri yang sesungguhnya dimasa Purna Baktinya.
“Dari sini, saya bisa melihat bahwa beliau cinta kepada Polri, bahkan sampai diusia 83 tahun, jiwa insan Polri masih sangat melekat di dada beliau, Saya berharap, beliau cepat sembuh, Inilah yang disebut Polri adalah Nafas Hingga Akhir, Kecintaan pada Polri tidak terbatasi oleh Purna Bakti,” tutup Juara Silalahi, Perwira menengah berpangkat dua melati tersebut.
Editor : Jufri Tonapa