Selanjutnya disampaikan ke Dinas Pertanian Tana Toraja. Menurutnya, 17 ekor kerbau itu sudah mengalami gejala klinis PMK.
Seperti, mengeluarkan liur dan ingus secara berlebihan. Termasuk ada luka pada bagian sela-sela kuku kaki.
"Sudah gejala klinis, termasuk ada luka di sela-sela kuku kaki sehingga itu membuat kerbau menjadi agak pincang," paparnya.
Terkait temuan ini, Risman mengimbau masyarakat tidak panik. Ia mengatakan, penyakit PMK tidak menular ke manusia.
Bahkan kerbau yang alami gejala maupun positif PMK masih bisa dikonsumsi. Namun ada beberapa bagian yang harus dihindari.
"Jadi PMK tidak menular ke Manusia, aman. Tapi kalau dipotong ada bagian yang harus dibuang, seperti bagian mulut, kaki termasuk isi dalamnya," jelasnya.
Untuk diketahui, selain di Tana Toraja, kerbau yang alami gejala klinis PMK juga ditemukan di Toraja Utara.
Di Toraja Utara terdapat tujuh ekor kerbau. Pengambilan sampel darah dan swab juga sudah dilakukan.
Namun seiring temuan ini, pasar hewan Bolu di Kecamatan Tallunglipu di isolasi.
Mobilitas dan aktifitas jual beli hewan ternak ditiadakan hingga batas yang belum ditentukan.
Editor : Jufri Tonapa