SANGTORAYAN, iNews.id - Ikat Nusantara mulai Desember 2022 meluncurkan Babi penggemukan Di beberapa tempat sebagai percontohan. Program penggemukan babi ini dengan harapan bahwa masyarakat akan melihat dan mengikuti bagaimana cara yang benar dalam beternak.
Ketum IKaT Nusantara Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang menyampaikan bahwa bibit atau anak babi ini adalah babi yang berkualitas dengan racikan pakan yang memenuhi standar gizi.
"Tentunya ini tidak terlepas dari cairan probiotik sebagai bagian terpenting dari pencernaan babi, sehingga diharapkan 3 bulan kedepan berat babi bisa 100 kilogram. Peternakan babi secara moderen tidak lagi hanya mengandalkan sayur babi dan dedak, tetapi lebih fokus kepada pakan racikan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, agar nantinya para peternak juga menikmati hasil dari jualan babi yang telah digemukkan," kata ketua IKaT Nusantara, Frederik Kalalembang, Selasa (27/12/2022).
Diketahui babi yang dikirim ke beberapa tempat di Tana Toraja dan Toraja Utara pertama pada desember tahun ini, sebanyak 30 ekor, sebagai percontohan.
"30 ekor untuk bulan ini, nanti menyusul diawal Tahun 2023 lagi di Luwu Raya," singkat Frederik.
Menurut Frederik Kalalembang, perlu diketahui masyarakat bahwa dalam beternak babi harus bisa memilih dan fokus.
"Jangan beternak untuk penggemukan sekaligus juga memelihara induk babi, karena ini sangat berbeda jadi harus pilih salah satu, apakah penggemukan atau memelihara induk babi," ungkapnya.
Diketahui untuk berternak dengan memelihara induk babi tidaklah mudah karna selain harus memilih Induk babi pilihan, juga memerlukan perlakuan yang beda.
"Ini beda, baik pakan yang diberikan harus ditakar sesuai aturan juga divaksin dan diberikan vitamin yang bagus sehingga anak yang diharapkan diatas 10 ekor setiap melahirkan. Kondisi anak babi juga harus sehat dan lincah jadi tidak asal buat Indukan babi," tutur JFK sapaan Purnawirawan Polri itu yang memiliki peternakan ayam dan babi cukup besar di Makassar dan Pulau Jawa.
Editor : Jufri Tonapa