ENREKANG, iNews.id - Kurang dari setahun, pesta demokrasi pemilihan umum Presiden kembali akan dilaksanakan di Indonesia. Suasana politik mulai terasa, termasuk salah satunya adalah nuansa dukungan terhadap bakal calon presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden tahun 2024.
Salah satu bakal calon presiden yang sering disorot media adalah sosok Wakil Ketua DPR RI, Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin atau Gus Muhaimin, kembali mendapat dukungan dari Komunitas Buruh Perempuan di Enrekang, Sulawesi Selatan.
Mereka tergabung dalam kelompok yang dinamakan “Bunga Bawang”. Pernyataan Dukungan dilaksanakan di Kelurahan Kambiolangi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang pada Minggu (30/7/2023) kemarin.
Inisiator deklarasi, Nusriani Parang dalam kesempatan ini menyampikan sebanyak 70 orang dari anggota Buruh Tani Bunga Bawang yang dipimpinya telah sepakat mendukung Gus Muhaimin maju sebagai calon Presiden Periode 2024 - 2029.
"Gus Muhaimin atau yang akrab disapa Cak Imin adalah sosok politikus yang santun, religius, peduli terhadap kepentingan petani dan buruh di pedesaan. Kiprahnya sebagai legislator memperjuangankan kenaikan Dana Desa di tahun 2024 adalah bentuk nyata perhatiannya kepada masyarakat di pedesaan," tutur Nusriani ditengah pelaksanaan Deklarasi.
Nusriani Parrang adalah Ketua dari salah satu Komunitas buruh tani bernama “Bunga Bawang”. Mengkoordinair anggota yang menyebar di Kecamatan Alla dan Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Anggotanya adalah perempuan ibu rumah tangga.
Mereka telah menjadi langganan para petani bawang sebagai buruh pada musim tanam, musim panen dan penaganan pasca panen bawang di wilayah sentra pengembangan hortikultura di Kabupaten Enrekang.
Lebih lanjut mereka menaruh harapan besar kepada Cak Imin yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR RI dapat memperjuangkan peningatan kesejahteraan kaum buruh di pedesaan, terus memperjuangkan 5 Milyar Dana Desa dan konsisten menjadi pemimpin yang mengayomi semua golongan, semua etnis semua agama, dan semua kalangan termasuk golongan kaum buruh tani perempuan yang bekerja di pelosok perdesaan.
Editor : Jufri Tonapa