Selama bertugas di Kabupaten Bantaeng, Samuel Riman dikenal tegas dan jujur di masyarakat, pernah menjabat sebagai Kepala keuangan, Kapolsek, Kepala disatuan Intelejen, hingga Kasat Lantas Polres Bantaeng, dan pensiun pada tahun 1992.
“Karna ketegasan dan kejujurannya, saya ambil hikmahnya, semua itu turun ke kami anaknya. Tuhan kasi rejeki, dan menikmati hasilnya setelah beliau pensiun, terakhir menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Bantaeng,” ungkap Erni yang juga sebagai Bunda Literasi Tana Toraja.
Saat ini Samuel Riman menjalani perawatan di Sinar Kasih, Rumah Sakit milik sang anak yang didiknya dengan tegas dan jujur. Meski terbaring lemah, Ia masih saja meminta untuk dipakaikan kaos coklat, baju khas Bhayangkara dengan lambang Tribrata disisi kiri atas.
“Ayah saya suka sekali memakai kaos polisi, hampir tiap hari minta untuk dipakaikan baju itu,” tutur Erni.
Jumat kemarin (10/6/2022), Kapolres Tana Toraja AKBP. Juara Silalahi, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Yariana Somalinggi, didampingi oleh AKP. S. Ahmad, dan Pengurus KBPP Polri, membesuk Aiptu (Purn) Samuel Riman.
Aiptu. (Purn) Samuel Riman, saat menjalani perawatan di RS Sinar Kasih. (Dok. Istimewa)
Senyum bahagia sang bhayangkara itu pun tersirat, saat menerima bingkisan Baju Kaos Coklat Polri yang selalu di minta, baju yang menjadikan dirinya sebagai Ayah yang baik dalam rumah tangga dan keluarga.
“Beliau sudah berumur 83 tahun, namun masih terlihat semangatnya saat saya (Kapolres) bersama dengan rombongan datang mengunjungi. Saya salut sekali, saat beliau menerima baju kaos Polisi yang warna coklat, terlihat beliau bersemangat, serasa sakitnya beliau itu hilang seketika” jelas AKBP. Juara Silalahi, Kapolres Tana Toraja.
AKBP. Juara Silalahi memberikan Bingkisan Baju Kaos Polisi kepada Aiptu. (Purn) Samuel Riman, Jumat kemarin (10/6/2022). (Dok. Istimewa)
Kecintaan Samuel Riman kepada Institusi Polri menjadi teladan bagi insan bhayangkara diseluruh Indonesia hingga dipelosok negeri, yang tetap menanamkan dan mengamalkan jiwa Polri yang sesungguhnya dimasa Purna Baktinya.
“Dari sini, saya bisa melihat bahwa beliau cinta kepada Polri, bahkan sampai diusia 83 tahun, jiwa insan Polri masih sangat melekat di dada beliau, Saya berharap, beliau cepat sembuh, Inilah yang disebut Polri adalah Nafas Hingga Akhir, Kecintaan pada Polri tidak terbatasi oleh Purna Bakti,” tutup Juara Silalahi, Perwira menengah berpangkat dua melati tersebut.
Editor : Jufri Tonapa