SANGTORAYAN, iNews.id - Kolaborasi Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja dan BPMSW GKI Sinwil Jawa Barat, akan membangun asrama untuk anak sekolah tingkat SMA di Seko, Luwu Utara.
Melalui GKI Samanhudi, pembangunan asrama tersebut direncanakan akan dibangun di tanah seluas 600 meter persegi milik Gereja Toraja yang berlokasi di Desa Eno, Kecamatan Seko.
Hal ini berawal dari pergumulan anak-anak SMA yang rela tinggal di gubuk-gubuk demi bersekolah. Bukan tanpa alasan, jarak rumah ke sekolah cukup jauh dengan kondisi jalur yang ekstrim. Kemudian, hanya ada 1 (satu) sekolah tingkat SMA yang berada di Eno.
Salah satunya dialami oleh Citra (17 tahun), siswa kelas 11 SMAN 13 Luwu Utara. Rumahnya berada di Lengkong, dengan jarak 3 jam berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
"Saya tinggal di gubuk ini sejak tamat SMP, jadi sudah 2 tahun. Bahan makanan, kayu bakar dan kebutuhan lainnya saya bawa dari rumah. Tidak apa-apa tinggal disini, karena impian saya dapat bersekolah dan membanggakan kedua orangtua," ucapnya.
Saat berkunjung ke gubuk-gubuk anak sekolah, Ketua Sinode GKI Sinwil Jabar, Pdt. Cordelia Gunawan, mengungkapkan rasa prihatin atas kondisi yang dialami anak-anak di Seko.
"Ini cukup memprihatinkan ya, tidak ada lampu, makan harus irit, kamar mandi tidak ada. Mereka hanya bisa bisa belajar di siang hari, malam sudah gelap gulita. Tentu kehadiran asrama nantinya akan menjadi sebuah harapan bagi anak-anak untuk lebih bersemangat dalam belajar, kerohaniannya juga akan semakin dibimbing sehingga terus bertumbuh dalam kasih Kristus," jelas Pdt. Cordelia.
Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt.DR. Alfred Anggui, mengatakan sinergi menghadirkan asrama ini memang sudah lama dinantikan di Seko.
"Kehadiran asrama akan memberi dampak yang sangat baik bagi pendidikan generasi muda Seko. Penyiapan mereka menuju bangku kuliah, baik terkait kemampuan akademik, maupun pengembangan karakter, tentu akan semakin baik,” tutupnya.
Editor : Jufri Tonapa